Karangan merupakan uraian mengenai suatu hal yang disusun secara berurutan dan saling berkaitan. Karangan akan tersusun baik jika membahas satu pokok masalah atau hal. Selain itu, setiap paragraf memiliki kalimat utama dan kalimat penjelas.Kalimat utama merupakan gagasan pokok suatu paragraf. Kalimat penjelas merupakan kalimat-kalimat yang mendukung kalimat utama.
Menyusun Kerangka Karangan
Sebelum menulis karangan, kamu harus membuat kerangka karangan. Kerangka karangan memudahkan kamu menyusun karangan. Kerangka karangan merupakan pokok-pokok pikiran dari hal yang akan dibahas.
Contoh: tema ”Teknologi Komunikasi”
Kerangka karangan:
1. Pengertian satelit
2. Manfaat satelit
3. Cara kerja satelit
Cara menyusun karangan seperti berikut.
1. Menentukan tema terlebih dahulu.
2. Membuat kerangka karangan.
3. Mencari dan membaca buku-buku lain yang berkaitan dengan hal yang
dibahas.
4. Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan yang utuh dan
padu.
Sebelum menyusun karangan, kalian harus mengetahui dan memerhatikan penggunaan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
1. Penggunaan Huruf Besar
Penggunaan huruf besar tidak pada semua kalimat. Penggunaan huruf besar telah diatur dalam EYD (Ejaan yang Disempurnakan). Penggunaan huruf besar antara lain sebagai berikut :
a. Huruf besar digunakan di awal kalimat.
Contoh: Kita harus rajin belajar agar tidak menyesal di hari kemudian.
b.Huruf besar digunakan untuk nama orang, organisasi, nama hari, bulan, judul buku, nama kitab, dan suku.
Contoh: Ayah Budi bernama Suryawinata.
Setiap hari Minggu, Dewi lari pagi.
Toni sedang membaca buku “Sains dan Teknologi”.
c. Huruf besar digunakan untuk nama-nama geografi (pulau, kota, benua, laut, selat, sungai, dan lain-lain).
Contoh: Selat Madura menghubungkan antara Madura dan Pulau Jawa. Pulau Bali terkenal dengan sebutan Pulau Dewata.
d. Huruf besar tidak digunakan untuk menulis nama jenis meskipun menggunakan nama kota, pulau, atau negara.
Contoh: Sinta mendapat oleh-oleh pisang ambon dari desa.
Dodi sangat suka jeruk bali.
2. Penggunaan Tanda Titik (.)
Penggunaan tanda titik (.), antara lain sebagai berikut.
a. Tanda titik (.) digunakan di akhir kalimat.
Contoh: Wati membeli buku.
b. Tanda titik (.) digunakan pada singkatan.
Contoh: Bapak Mulyadi, S.Pd. adalah guru bahasa Indonesia di sekolahku.
S.Pd. = Sarjana Pendidikan
Rapat dimulai pukul 08.00 s.d. 10.00. s.d. = sampai dengan
c. Tanda titik (.) digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik.
Contoh: Pukul 15.35.20 kami berangkat ke Jakarta.
d. Tanda titik (.) tidak digunakan untuk memisahkan angka ribuan atau kelipatan yang tidak menunjukkan jumlah.
Contoh: Dia lahir pada tahun 1995 di Madiun. Bacalah kamus ini halaman 1440.
e. Tanda titik (.) tidak digunakan di belakang alamat pengirim atau nama dan alamat penerima surat.
Contoh: Jalan Merak 35
5 Agustus 2007
Yth. Santi
Jalan Makam Pahlawan 25
Sidoarjo
3. Penggunaan Tanda Koma (,)
Penggunaan tanda koma (,), antara lain sebagai berikut.
a. Tanda koma (,) digunakan untuk perincian.
Contoh: Ibu membeli sayur, buah, dan bahan pokok.
b. Tanda koma (,) digunakan untuk memisahkan tempat dan tanggal surat.
Contoh: Surakarta, 20 Mei 2007
c. Tanda koma (,) digunakan untuk memisahkan anak kalimat dan induk kalimat jika anak kalimat mendahului induk kalimat.
Contoh: Karena sakit, Soni tidak pergi ke sekolah.
Daftar Pustaka :
- Iskandar, Sukini . 2009 . Bahasa Indonesia . Jakarta : Pusat Pebukuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar