Selasa, 17 Maret 2015

Peran Komuniasi Dalam Organisasi

Nama : Nasroh Faoziah
NPM : 16113341
Kelas : 2KA01
 
1. Definisi Komunikasi
Komununikasi mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi atau communication berasal dari Bahasa latin, yaitu communication yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang bermakna umum atau bersama-sama. Para ahli mendefinisikan komunikais menurut sudut pandang mereka masing-masing. Ingat bahwa sejarah ilmu komunikasi, ia dikembangkan dari ilmuwan yang berasal dari berbagai disiplin ilmu.
Komunikasi “A process by which a source transmit a message to a reciever through some channel.” (Komunikasi adalah suatu proses di mana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui beragam saluran). (Sarah Trenholm dan Arthur Jensen ,1996).
Komunikasi juga sebagai suatu tindakan mendorong pihak lain untuk menginterpretasikan suatu idea dalam suatu cara yang diinginkan oleh pembicara atau penulis. Hal serupa juga diungkap Laswell bahwa Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakn apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa. Istilah organisasi berasal dari bahasa yunani, yaitu "Organon" atau dalam bahasa Latin "Organum" yang berarti alat,bagian, anggota, atau badan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ,organisasi adalah kesatuan (susunan) yang terdiri atas bagian bagian orang dalam perkumpulan untuk mencapai tujuan bersama.

Definisi Organisasi
Organisasi adalah suatu sistem mengenai usaha usaha kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. (Menurut Chester I.Barnard mengemukakan dalam buku beliau yang berjudul The Function Of TheExecutive). Bisa kita katakan bahwa suatu organisasi itu merupakan suatu tempat yang menampung individu-individu yang mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama , dimana dalam organisasi tersebut terdiri dari dua orang atau lebih yang saling bertukar pikiran dan mengambil keputusan bersama untuk suatu tujuan yang sukses. Sudah sangat jelas adanya keterkaitan antara komunikasi dengan organisasi. Sudah pasti di dalam suatu organisasi itu terjalin suatu komunikasi. Komunikasi di dalam organisasi tersebut berbentuk kerja sama antar individu dalam merundingkan suatu kesepakatan bersama untuk tujuan yang sama.

Definisi Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan  berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto dalam Iqbal, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Orientasi nya bukan pada organisasi tapi lebih kepada anggotanya secara individual. Komunikasi dalam organisasi adalah juga dapat diartikan sebagai komunikasi suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kera sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi (effendi dalam Iqbal). Price mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai derajat atau tingkat informasi tentang pekerjaan yang dikirimkan organisasi untuk anggota dan diantara anggota organisasi. Everet M.Rogers dalam bukunya Communication in Organization, mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan, dan  pembagian tugas.

2. Arti Penting Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting agar tidak terjadinya salah penyampaian informasi antar anggota dalam suatu organisasi dan agar tercapainya tujuan tertentu. Sebuah interaksi yang bertujuan untuk menyatukan dan mensinkronkan seluruh aspek untuk kepentingan bersama sangat dibutuhkan dalam sebuah tujuan berorganisasi. Dengan kata lain, tanpa adanya sebuah interaksi yang baik niscaya sebuah organisasi tidak akan mencapai tujuannya. Interaksi disini adalah mutlak meliputi seluruh anggota organisasi yang dapat  berupa penyampaian-penyampaian informasi, instruksi tugas kerja atau mungkin  pembagian tugas kerja. Sebuah bentuk organisasi pasti mengedepankan sebuah komunikasi agar tercipta hasil yang selaras. Biasanya proses komunikasi dalam suatu organisasi meliputi atasan dan bawahan dengan penyampaian yang terarah dari suatu atasan ke bawahannya yang semata-mata semua berorientasi berdasarkan organisasi. Tujuan komunikasi dalam sebuah organisasi sangat memberikan banyak manfaat secara langsung yaitu memudahkan para anggota bekerja dari instruksi-instruksi yang diberikan dari atasan dan untuk mengurangi kesalahpahaman yang biasa terjadi dan memang sudah melekat pada suatu organisasi. Apabila semua bawahan dan atasan dapat berinteraksi dengan baik, maka seluruh kesalahpahaman yang beresiko mungkin akan berkurang, karena tiap manusia mempunyai cara penyampaian komunikasi yang berbeda-beda secara verbal. Jay M. Jackson : “An organization may be considered a system of overlapping and interdependent groups. These groups can be departments located on the same floor of a building, or they can be divisions scattered over the face of the earth.” (Jay M. Jackson , 2009) .Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa pentingnya komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut:
1. Komunikasi mendatangkan efektifitas yang lebih besar.
2. Komunikasi menempatkan menempatkan orang-orang pada tempat yang seharusnya.
3. Komunikasi membawa orang-orang untuk terlibat dalam organisasi dan meningkatkan motivasi untuk melibatkan kinerja yang baik dan meningkatkan komitmen terhadap organisasi.
4. Komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian yang lebih baik antara  bawahan, kolega, dan orang-orang di dalam dan di luar organisasi.
5. Komunikasi menolong orang-orang untuk mengerti perlunya perubahan.
6. Komunikasi meminimalkan permasalahan-permasalahan di dalam keorganisasian seperti konflik, stress, demotifasi dan loyalitas. Komunikasi juga sangat berperan aktif untuk mengatasi setiap konflik yang terjadi di sebuah perusahaan atau organisasi. Hal ini seperti yang diungkapkan Pekka Aula & Kalle Siira :
“Organizational communication occurs in communicative arenas (Stacey 1991), that is, all organizational surroundings in which we create and  share meanings and make sense of our experiences. This includes  surroundings inside and outside an organization. Arenas are places in which organizational members and stakeholders encounter each other and create representations and interpretations (Aula 1999, 2000). We suggest that two distinctive types of communication arenas can be identified, which are also the places where conflicts are managed.” ( Pekka Aula & Kalle Siira , 2010).

3. Jenis Dan Proses Komunikasi
Jenis-jenis Komunikasi
Berdasarkan jenisnya, ada beberapa bentuk komunikasi yang perlu diketahui untuk mendukung kegiatan organisasi, yaitu:
1.    Komunikasi formal
Komunikasi yang disampaikan dengan sopan dan memiliki aturan tertentu dalam sebuah  organisasi.
2.    Komunikasi informal
Komunikasi  yang tidak memiliki aturan dan tidak memiliki pengaruh yang penting dalam    organisasi.
Dua bentuk umum komunikasi menurut Wayne,Faulles,26;1998:
1.   Pencipataan pesan /lebih tepatnya, penciptaan petunjuk (display) dan
2.   Penafsiran pesan atau penafsiran petunjuk.
Setelah memahami jenis dan bentuk  komunikasi. Maka kita akan membahas Proses Komunikasi
Argiris (1994) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses dimana seseorang, kelompok, atau organisasi (sender) mengirimkan informasi (massage) pada orang lain, kelompok, atau organisasi (receiver). Proses komunikasi umumnya mengikuti beberapa tahapan. Pengirim pesan mengirimkan informasi pada penerima informasi melalui satu atau beberapa sarana komunikasi. Proses berlanjut dimana penerima mengirimkan feedback atau umpan balik pada pengirim pesan awal. Dalam proses tersebut terdapat distorsi-distorsi yang mengganggu aliran informasi yang dikenal dengan noise.

4. Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif harus direncanakan dengan memperhatikan situasi, waktu, tempat dan pen-dengarnya. Permasalahan yang sering dihadapi adalah kita menempatkan manusia seakan-akan seperti benda yang mudah dikumpulkan lalu mudah diberi penjelasan supaya mereka mengerti sesuatu. Untuk menjaga supaya permasalahan itu tidak muncul perlu diperhatikan beberapa hal seperti:
1. Bahwa publik kita itu manusia, jadi mereka tidak pernah bebas dari berbagai pengaruh apa saja
2. Manusia itu cenderung suka mem-perhatikan, membaca atau mende-ngarkan pesan yang dirasakan sesuai dengan kebutuhan atau sikap mereka
3. Adanya berbagai media massa yang beragam memberikan efek yang beragam pula bagi publiknya
4. Media massa memberikan efek dengan variasi yang besar kepada public atau perorangan maupun kelompok

A. Pengertian Komunikasi Efektif
a.       Komunikasi Efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi.
b.      Komunikasi Efektif adalah saling bertukar informasi, ide, kepercayaan, perasaan dan sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan.
B. Tujuan dan bentuk komunikasi efektif
a.       Tujuannya adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang diberikan.
b.      Bentuk komunikasi efektif :
            1. Komunikasi verbal efektif
a.       Berlangsung secara timbal balik.
b.      Makna pesan ringkas dan jelas.
c.       Bahasa mudah dipahami.
d.      Cara penyampaian mudah diterima.
e.       Disampaikan secara tulus.
f.       Mempunyai tujuan yang jelas.
g.      Memperlihatkan norma yang berlaku.
h.      Disertai dengan humor.
2.      Komunikasi non verbal : Yang perlu di perhatikan dalam komunikasi non verbal adalah:
a.       Penampilan visik.
b.      Sikap tubuh dan cara berjalan.
c.       Ekspresi wajah.
d.      Sentuhan
5. Implikasi Manejerial
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan                                                 
2. implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.

Daftar Pustaka
1. Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, PT. Grasindo, 2004
2. Pengertian, tujuan, bentuk dan unsur komunikasi efektif,                     
3.Jurnal Komunikologi Vol. 1 No. 2, September 2004, http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Journal-4603-Aris_F.pdf,  17/03/2015, 13:20
4. Jurnal Manajemen, Vol.7, No.4, Mei 2009, http://majour.maranatha.edu, 17/03/2015, 13:35
5. Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Jakarta, PT Remaja Rosdakarya, 2000
6. Mufid, M.si.2005. Komunikasi Regulasi dan Penyiaran. Jakarta: Prenada Media.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disney Mickey Mouse Glitter