Nama : Nasroh Faoziah
NPM : 16113341
Kelas : 2KA01
1. Definisi Komunikasi
NPM : 16113341
Kelas : 2KA01
1. Definisi Komunikasi
Komununikasi
mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi atau communication
berasal dari Bahasa latin, yaitu communication yang berarti pemberitahuan atau
pertukaran. Kata sifatnya communis, yang bermakna umum atau bersama-sama. Para
ahli mendefinisikan komunikais menurut sudut pandang mereka masing-masing.
Ingat bahwa sejarah ilmu komunikasi, ia dikembangkan dari ilmuwan yang berasal
dari berbagai disiplin ilmu.
Komunikasi
“A process by which a source transmit a
message to a reciever through some channel.” (Komunikasi adalah suatu
proses di mana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui beragam
saluran). (Sarah Trenholm dan Arthur Jensen ,1996).
Komunikasi
juga sebagai suatu tindakan mendorong pihak lain untuk menginterpretasikan
suatu idea dalam suatu cara yang diinginkan oleh pembicara atau penulis. Hal
serupa juga diungkap Laswell bahwa Komunikasi adalah proses yang menggambarkan
siapa mengatakn apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa. Istilah
organisasi berasal dari bahasa yunani, yaitu "Organon" atau dalam
bahasa Latin "Organum" yang berarti alat,bagian, anggota, atau badan.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ,organisasi adalah
kesatuan (susunan) yang terdiri atas bagian bagian orang dalam perkumpulan
untuk mencapai tujuan bersama.
Definisi Organisasi
Organisasi
adalah suatu sistem mengenai usaha usaha kerjasama yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih. (Menurut Chester I.Barnard mengemukakan dalam buku beliau
yang berjudul The Function Of TheExecutive). Bisa kita katakan bahwa suatu
organisasi itu merupakan suatu tempat yang menampung individu-individu yang
mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama , dimana dalam organisasi tersebut
terdiri dari dua orang atau lebih yang saling bertukar pikiran dan mengambil
keputusan bersama untuk suatu tujuan yang sukses. Sudah sangat jelas adanya
keterkaitan antara komunikasi dengan organisasi. Sudah pasti di dalam suatu
organisasi itu terjalin suatu komunikasi. Komunikasi di dalam organisasi
tersebut berbentuk kerja sama antar individu dalam merundingkan suatu
kesepakatan bersama untuk tujuan yang sama.
Definisi Komunikasi Organisasi
Komunikasi
organisasi adalah pengiriman dan penerimaan
berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari
suatu organisasi (Wiryanto dalam Iqbal, 2005). Komunikasi formal adalah
komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi
kepentingan organisasi. Orientasi nya bukan pada organisasi tapi lebih kepada
anggotanya secara individual. Komunikasi dalam organisasi adalah juga dapat
diartikan sebagai komunikasi suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik
dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi,
dalam rangka pembinaan kera sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran
organisasi (effendi dalam Iqbal). Price mendefinisikan komunikasi organisasi
sebagai derajat atau tingkat informasi tentang pekerjaan yang dikirimkan
organisasi untuk anggota dan diantara anggota organisasi. Everet M.Rogers dalam
bukunya Communication in Organization, mendefinisikan organisasi sebagai suatu
sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama,
melalui jenjang kepangkatan, dan pembagian
tugas.
2. Arti Penting Komunikasi Dalam
Organisasi
Komunikasi
dalam suatu organisasi sangat penting agar tidak terjadinya salah penyampaian
informasi antar anggota dalam suatu organisasi dan agar tercapainya tujuan
tertentu. Sebuah interaksi yang bertujuan untuk menyatukan dan mensinkronkan
seluruh aspek untuk kepentingan bersama sangat dibutuhkan dalam sebuah tujuan
berorganisasi. Dengan kata lain, tanpa adanya sebuah interaksi yang baik
niscaya sebuah organisasi tidak akan mencapai tujuannya. Interaksi disini
adalah mutlak meliputi seluruh anggota organisasi yang dapat berupa penyampaian-penyampaian informasi,
instruksi tugas kerja atau mungkin
pembagian tugas kerja. Sebuah bentuk organisasi pasti mengedepankan
sebuah komunikasi agar tercipta hasil yang selaras. Biasanya proses komunikasi
dalam suatu organisasi meliputi atasan dan bawahan dengan penyampaian yang
terarah dari suatu atasan ke bawahannya yang semata-mata semua berorientasi
berdasarkan organisasi. Tujuan komunikasi dalam sebuah organisasi sangat
memberikan banyak manfaat secara langsung yaitu memudahkan para anggota bekerja
dari instruksi-instruksi yang diberikan dari atasan dan untuk mengurangi
kesalahpahaman yang biasa terjadi dan memang sudah melekat pada suatu
organisasi. Apabila semua bawahan dan atasan dapat berinteraksi dengan baik,
maka seluruh kesalahpahaman yang beresiko mungkin akan berkurang, karena tiap
manusia mempunyai cara penyampaian komunikasi yang berbeda-beda secara verbal.
Jay M. Jackson : “An organization may be considered a system of overlapping and
interdependent groups. These groups can be departments located on the same
floor of a building, or they can be divisions scattered over the face of the
earth.” (Jay M. Jackson , 2009) .Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa
pentingnya komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut:
1.
Komunikasi mendatangkan efektifitas yang lebih besar.
2.
Komunikasi menempatkan menempatkan orang-orang pada tempat yang seharusnya.
3.
Komunikasi membawa orang-orang untuk terlibat dalam organisasi dan meningkatkan
motivasi untuk melibatkan kinerja yang baik dan meningkatkan komitmen terhadap
organisasi.
4.
Komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian yang lebih baik antara bawahan, kolega, dan orang-orang di dalam dan
di luar organisasi.
5.
Komunikasi menolong orang-orang untuk mengerti perlunya perubahan.
6.
Komunikasi meminimalkan permasalahan-permasalahan di dalam keorganisasian
seperti konflik, stress, demotifasi dan loyalitas. Komunikasi juga sangat
berperan aktif untuk mengatasi setiap konflik yang terjadi di sebuah perusahaan
atau organisasi. Hal ini seperti yang diungkapkan Pekka Aula & Kalle Siira
:
“Organizational communication
occurs in communicative arenas (Stacey 1991), that is, all organizational
surroundings in which we create and
share meanings and make sense of our experiences. This includes surroundings inside and outside an
organization. Arenas are places in which organizational members and
stakeholders encounter each other and create representations and interpretations
(Aula 1999, 2000). We suggest that two distinctive types of communication
arenas can be identified, which are also the places where conflicts are
managed.” ( Pekka Aula & Kalle Siira , 2010).
3. Jenis Dan Proses Komunikasi
Jenis-jenis Komunikasi
Berdasarkan jenisnya, ada
beberapa bentuk komunikasi yang perlu diketahui untuk mendukung kegiatan
organisasi, yaitu:
1. Komunikasi formal
Komunikasi yang disampaikan dengan
sopan dan memiliki aturan tertentu dalam sebuah organisasi.
2. Komunikasi informal
Komunikasi yang tidak memiliki
aturan dan tidak memiliki pengaruh yang penting dalam organisasi.
Dua
bentuk umum komunikasi menurut Wayne,Faulles,26;1998:
1. Pencipataan pesan /lebih tepatnya,
penciptaan petunjuk (display) dan
2. Penafsiran pesan atau penafsiran
petunjuk.
Setelah memahami jenis dan bentuk komunikasi. Maka kita akan membahas Proses
Komunikasi
Argiris (1994) mendefinisikan komunikasi
sebagai suatu proses dimana seseorang, kelompok, atau organisasi (sender) mengirimkan
informasi (massage) pada orang lain, kelompok, atau organisasi (receiver).
Proses komunikasi umumnya mengikuti beberapa tahapan. Pengirim pesan
mengirimkan informasi pada penerima informasi melalui satu atau beberapa sarana
komunikasi. Proses berlanjut dimana penerima mengirimkan feedback atau
umpan balik pada pengirim pesan awal. Dalam proses tersebut terdapat
distorsi-distorsi yang mengganggu aliran informasi yang dikenal dengan noise.
4. Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif harus
direncanakan dengan memperhatikan situasi, waktu, tempat dan pen-dengarnya.
Permasalahan yang sering dihadapi adalah kita menempatkan manusia seakan-akan
seperti benda yang mudah dikumpulkan lalu mudah diberi penjelasan supaya mereka
mengerti sesuatu. Untuk menjaga supaya permasalahan itu tidak muncul perlu
diperhatikan beberapa hal seperti:
1. Bahwa publik kita itu manusia,
jadi mereka tidak pernah bebas dari berbagai pengaruh apa saja
2. Manusia itu cenderung suka
mem-perhatikan, membaca atau mende-ngarkan pesan yang dirasakan sesuai dengan
kebutuhan atau sikap mereka
3. Adanya berbagai media massa
yang beragam memberikan efek yang beragam pula bagi publiknya
4. Media massa memberikan efek
dengan variasi yang besar kepada public atau perorangan maupun kelompok
A.
Pengertian Komunikasi Efektif
a. Komunikasi
Efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude
change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi.
b. Komunikasi
Efektif adalah saling bertukar informasi, ide, kepercayaan, perasaan dan sikap
antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan.
B.
Tujuan dan bentuk komunikasi efektif
a. Tujuannya
adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang diberikan.
b.
Bentuk komunikasi efektif :
1. Komunikasi verbal
efektif
a. Berlangsung
secara timbal balik.
b. Makna
pesan ringkas dan jelas.
c. Bahasa
mudah dipahami.
d. Cara
penyampaian mudah diterima.
e. Disampaikan
secara tulus.
f. Mempunyai
tujuan yang jelas.
g. Memperlihatkan
norma yang berlaku.
h. Disertai
dengan humor.
2. Komunikasi
non verbal : Yang perlu di perhatikan dalam komunikasi non verbal adalah:
a. Penampilan
visik.
b. Sikap
tubuh dan cara berjalan.
c. Ekspresi
wajah.
d. Sentuhan
5. Implikasi Manejerial
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti
akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah
satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen Dalam manajemen
terdapat 2 implikasi yaitu :
1.
Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi,
perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
2.
implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan
tindakan.
Daftar Pustaka
1. Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi,
Jakarta, PT. Grasindo, 2004
2. Pengertian, tujuan, bentuk dan unsur
komunikasi efektif,
3.Jurnal Komunikologi Vol. 1 No. 2, September
2004, http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Journal-4603-Aris_F.pdf, 17/03/2015, 13:20
4. Jurnal Manajemen,
Vol.7, No.4, Mei 2009, http://majour.maranatha.edu,
17/03/2015, 13:35
5.
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Jakarta, PT Remaja Rosdakarya,
2000
6. Mufid, M.si.2005. Komunikasi Regulasi dan
Penyiaran. Jakarta: Prenada Media.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar