Jumat, 25 September 2015

Bahasa Indonesia (Tugas 1)


Pengertian Bahasa
Secara umum bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau berkomunikasi berupa lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia, untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan seseorang. Bahasa terdiri atas kumpulan kata yang apabila di gabungkan akan memiliki makna tersendiri.  Bahasa diciptakan sebagai alat komunikasi universal yang diharapkan dapat dimengerti oleh setiap manusia untuk melakukan suatu interaksi sosial dengan manusia lainnya.
Apakah sebenernya Bahasa Indonesia ?
·            Prof Dr. A. Teeuw (sarjana Belanda)
Bahasa Indonesia ialah bahasa perhubungan yang berabad-abad tumbuh dengan perlahan-lahan dikalangan penduduk Asia Selatan dan setelah bangkitnya pergerakan rakyat Indonesia pada abad XX dengan insyaf diangkat dan dimufakati serta dijunjung sebagai bahasa persatuan.
·            Amin Singgih
Bahasa Indonesia ialah bahasa yang dibuat, dimufakati, dan diakui serta digunakan oleh masyarakat seluruh Indonesia sehingga sama sekali bebas dari unsur-unsur bahasa daerah yang belum umum dalam bahasa kesatuan kita. Dengan kata lain, bahasa indonesia ialah bahasa melayu yang sudah menyatu benar dengan dengan bahasa suku-suku bangsa yang ada di kepulauan nusantara. Adapun bahasa daerah yang disumbangkan, betul-betul telah menyatu dan tidak lagi terasa bahasa daerah.
·            Prof. Dr. R.M. ng. Purbatjarka
Bahasa Indonesia ialah bahasa yang sejak kejayaan sriwijaya telah menjadi bahasa pergaulan atau lingua franca diseluruh Asia Tenggara
Jadi, Bahasa Indonesia tak lain adalah bahasa Melayu yang telah menyatu dengan bahasa daerah dan bahasa asing yang berkembang di Indonesia.

Fungsi Umum Bahasa
Fungsi umum bahasa indonesia adalah sebagai alat komunikasi sosial. Aktivitas manusia sebagai anggota masyarakat sangat bergantung pada penggunaan bahasa masyarakat setempat. Gagasan, ide, pikiran, harapan dan keinginan dapat disampaikan melalui bahasa.
1.          Bahasa sebagai Alat Ekspresi Diri
Semenjak dilahirkan di bumi, seorang anak menggunakan bahasa untuk mengekspresikan kehendaknya atau perasaannya pada sasaran yang tetap, yakni ayah-ibunya. Dalam perkembangannya, seorang anak tidak lagi menggunakan bahasa hanya untuk mengekspresikan kehendaknya, melainkan juga untuk berkomunikasi dengan lingkungan di sekitarnya. Setelah kita dewasa, kita menggunakan bahasa, baik untuk mengekspresikan diri maupun untuk berkomunikasi.
Pada saat menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan diri, si pemakai bahasa tidak perlu mempertimbangkan atau memperhatikan siapa yang menjadi pendengarnya, pembacanya, atau khalayak sasarannya. Ia menggunakan bahasa hanya untuk kepentingannya pribadi. Fungsi ini berbeda dari fungsi berikutnya, yakni bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi.
 Unsur-unsur yang mendorong ekspresi diri antara lain :
o   agar menarik perhatian orang  lain terhadap kita,
o   keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi
2.          Bahasa sebagai Alat Komunikasi
Komunikasi sebagai akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997).
Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan gagasan yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita.
Bahasa sebagai alat ekspresi diri dan sebagai alat komunikasi sekaligus pula merupakan alat untuk menunjukkan identitas diri. Melalui bahasa, kita dapat menunjukkan sudut pandang kita, pemahaman kita atas suatu hal, asal usul bangsa dan negara kita, pendidikan kita, bahkan sifat kita. Bahasa menjadi cermin diri kita, baik sebagai bangsa maupun sebagai diri sendiri.
3.         Bahasa sebagai Alat Integrasi dan Adaptasi Sosial
Bahasa disamping sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan pula manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman-pengalaman itu, serta belajar berkenalan dengan orang-orang lain. Anggota-anggota masyarakat  hanya dapat dipersatukan secara efisien melalui bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih jauh memungkinkan tiap orang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok sosial yang dimasukinya, serta dapat melakukan semua kegiatan kemasyarakatan dengan menghindari sejauh mungkin bentrokan-bentrokan untuk memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya. Ia memungkinkan integrasi (pembauran) yang sempurna bagi tiap individu dengan masyarakatnya (Gorys Keraf, 1997).
Bahasa selain berfungsi sebagai alat komunikasi, berfungsi pula sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial. Pada saat kita beradaptasi dengan lingkungan sosial, kita akan memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi dan kondisi yang kita hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda pada orang yang berbeda. Kita akan menggunakan bahasa yang nonstandar di lingkungan teman-teman dan menggunakan bahasa standar pada orang tua atau orang yang kita hormati.

4.         Bahasa sebagai Alat Kontrol Sosial
Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.
Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik merupakan alat kontrol social juga. Kita juga sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk show) di televisi dan radio. Iklan layanan masyarakat atau layanan sosial merupakan salah satu wujud penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal.
Contoh fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Contohnya untuk meredam rasa amarah kita, menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif. Di dalam tulisan kita, kita bias menuangkan rasa marah kita dalam sebuah tulisan.
Fungsi Bahasa Indonesia dan kedudukannya    :
Dua momen terpenting keberadaan bahasa Indonesia Adalah Sumpah Pemuda dan Undang-Undang Dasar 1945. Dengan Sumpah Pemuda , menempatkan bahasa Indonesia sebagai bahas nasional yang berfungsi :
1.         Lambang Kebanggaan Nasional
Bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya mendasari rasa kebangsaan. Melalui bahasa Indonesia bangsa Indonesia menyatakan harga diri dan nilai-nilai budaya dijadikan pegangan hidup.
2.         Lambang Identitas Nasional
Derajat bhasa Indonesia sama dengan bendera dan negara Indonesia. Di dalam melaksanakan fungsinya, bahasa Indonesia harus memiliki ciri khas sehingga serasi dengan lambang-lambang kebangsaan yang lain. Hal tersebut menurut masyarakat pemilik dan pemakaiannya untuk membina dan mengembangkan sedemikian rupa sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa lain, baik daerah maupun asing, yang tidak perlu benar.
3.         Alat Pemersatu Bangsa
Sebagai alat pemersatu bangsa, bahasa Indonesia memungkinkan nernagai suku bangsa yang ada di Indonesiaini untuk mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu menginggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan. Dengan bahasa nasional, meletakkan kepentingan nasional di atas kepentingan daerah atau golongan.
4.         Alat Penghubung Antar daerah dan antar budaya
Sebagai alat penghubung antar daerah dan antar budaya, bahasa Indonesia telah menunjukan kemampuannya sejak berabad-abad yang lalu, semenjak bahasa tersebut bahasa Melayu. Dengan bahasa indonesia, kita dapat mengadakan talimarga atau komunikasi dengan suku-suku bangsa yang menghuni kawasan Indonesia. Bahasa Indonesia mampu menghilangkan jarak antara suku yang satu dengan suku yang lain, baik yang disebabkan oleh faktor geografi maupun latar belakang sosial budaya dan bahasa daerah yang berbeda-beda.  
Selain fungsinya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia dalam UUD 1945 juga menyatakan dirinya sebagai bahasa negara; yang mempunyai fungsi :
1.         Bahasa Resmi Negara
Di dalam hubungannya degan fungsi ini, bahasa Indonesia dipakai dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik secara lisan maupun tulis. Dokumen-dokumen dan keputusan-keputusan serta surat-surat yang dikeluarkan pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya, ditulis dalam bahasa Indonesia. Pidato kenegaraan dan penjelasan-penjelasan pemerintah kepada masyarakat disampaikan dalam bahasa Indonesia.
2.         Bahasa pengantar di dalam Dunia Pendidikan
Telah dibuktikan bahwa sejak bangsa Indonesia diproklamasikan sebagai negara (17 agustus 1945), bahasa Indonesia telah digunakan sebagai pengantar dalam dunia pendidikan menggantikan bahasa Belanda, kecuali TK dan tiga tahun SD, penggunaan bahasa daerah sama sekali belum dapat dihillangkan, mengingat bahasa Indonesia masih dianggap sebagai bahasa kedua. Namun, perkembangan membuktikan bahwa bahasa Indonesia semakin banyak digunakan sebagai bahasa pengantar di semua jenjang dan jalur pendidikan.
3.         Alat Penghubung pada Tingkat Nasional
Didalam hubungan dengan fungsi ini, bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat talimarga antar daeran dan antar suku, melainkan juga sebagai alat talimargadi dalam masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya dan bahasa.
4.         Alat Pengembangan kebudayaan, Ilmu Pengatahuan dan Teknologi
Penyebaran ilmu dan teknologi baik melalu penulisan maupun penerjemahan buku-buku teks serta penyajiannya di lembaga-lembaga pendidikan maupun penulisan buku-buku untuk masyarakat umum dan melalui sarana-sarana lain di luar lembaga-lembaga pendidikan dilaksanakan menggunakan bahasa Indonesia.

Sejarah Bahasa Indonesia
Berawal dari sumpah pemuda, 28 Oktober 1982, bahasa Indonesia mempunyai fungsi majemuk, menjadi bahasa persatuan, bahasa negara, bahasa resmi, bahasa penghubung antar individu, bahasa pergaulan, dan tak kalah penting sebagai bahasa pengatar di semua sekolah di Indonesia. Bangsa Indonesia dilatarbelakangi oleh beratus-ratus suku bangsa yang masing-masing mempunyai bahasa daerahnya yang menjadikan bahasa pertama. Walaupun masih banyak orang yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua, dan sekarang makin banyak menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama.
Tidak banyak negara di dunia, terutama negara yang baru merdeka setelah Perang Dunia ke-2 yang seberuntung bangsa Indonesia, begitu merdeka, kita memiliki bahasa nasional. Lihat saja negara tetangga kita, Fillipina, Singapura, Malaysia, India; mengininkan bahasa sendiri, tetapi sampai sekarang masih menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa mayoritas. Bahasa kita yang dinamai bahasa indonesia, berasal dari bahasa melayu, yaitu salah satu bahasa daerah di bumi nusantara ini. Bahasa Indonesia, digunakan sebagai salah satu alat yang mempersatukan bangsa yang bersuku-suku, untuk mngusir penjajah Belanda dan meraih kemerdekaan. Selanjutnya, bahasa ini digunakan dalam berbagai kehidupan secara luas, maka tidak ada yang memprotes ketika bahasa Melayu dinobatkan menjadi bahasa Indonesia.
Bahasa Melayu Dijadikan Bahasa Indonesia
Mengapa Bahasa Melayu yang dijadikan bahasa Indonesia ? pemilihan Bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia didasarkan atas pertimbangan yang rasional, baik secara politik, ekonomi, dan kebahasaan, yaitu        :
·            Bahasa Melayu telah tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia.
·            Bahasa Melayu diterima oleh semua suku di Indonesia, karena telah dikenal dan digunakan sebagai bahasa asing.
·            Bahasa Melayu bersifat demokratis; maksudnya tidak membeda-bedakan tingkatan dalam pemakaian sehingga meniadakan sifat feodal dan memudahkan orang mempelajarinya.
·            Bahasa Melayu bersifat reseptif; artinya mudah menerima masukan dari bahasa daerah lain dan bahasa asing sehinggga mempercepat perkembangan bahasa Indonesia di masa mendatang.

Daftar Pustaka       :
2.      Fungsi Bahasa Secara Umum
(24 September 2015)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disney Mickey Mouse Glitter