Pengertian Bahasa
Secara
umum bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau berkomunikasi berupa lambang
bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia, untuk menyampaikan pikiran, gagasan,
konsep atau perasaan seseorang. Bahasa terdiri atas kumpulan kata yang apabila
di gabungkan akan memiliki makna tersendiri.
Bahasa diciptakan sebagai alat komunikasi universal yang diharapkan
dapat dimengerti oleh setiap manusia untuk melakukan suatu interaksi sosial
dengan manusia lainnya.
Apakah
sebenernya Bahasa Indonesia ?
·
Prof Dr. A. Teeuw (sarjana Belanda)
Bahasa Indonesia ialah
bahasa perhubungan yang berabad-abad tumbuh dengan perlahan-lahan dikalangan
penduduk Asia Selatan dan setelah bangkitnya pergerakan rakyat Indonesia pada
abad XX dengan insyaf diangkat dan dimufakati serta dijunjung sebagai bahasa
persatuan.
·
Amin Singgih
Bahasa Indonesia ialah
bahasa yang dibuat, dimufakati, dan diakui serta digunakan oleh masyarakat
seluruh Indonesia sehingga sama sekali bebas dari unsur-unsur bahasa daerah
yang belum umum dalam bahasa kesatuan kita. Dengan kata lain, bahasa indonesia
ialah bahasa melayu yang sudah menyatu benar dengan dengan bahasa suku-suku
bangsa yang ada di kepulauan nusantara. Adapun bahasa daerah yang disumbangkan,
betul-betul telah menyatu dan tidak lagi terasa bahasa daerah.
·
Prof. Dr. R.M. ng. Purbatjarka
Bahasa Indonesia ialah
bahasa yang sejak kejayaan sriwijaya telah menjadi bahasa pergaulan atau lingua franca diseluruh Asia Tenggara
Jadi,
Bahasa Indonesia tak lain adalah bahasa Melayu yang telah menyatu dengan bahasa
daerah dan bahasa asing yang berkembang di Indonesia.
Fungsi Umum Bahasa
Fungsi
umum bahasa indonesia adalah sebagai alat komunikasi sosial. Aktivitas manusia
sebagai anggota masyarakat sangat bergantung pada penggunaan bahasa masyarakat
setempat. Gagasan, ide, pikiran, harapan dan keinginan dapat disampaikan
melalui bahasa.
1.
Bahasa sebagai Alat Ekspresi Diri
Semenjak
dilahirkan di bumi, seorang anak menggunakan bahasa untuk mengekspresikan kehendaknya
atau perasaannya pada sasaran yang tetap, yakni ayah-ibunya. Dalam
perkembangannya, seorang anak tidak lagi menggunakan bahasa hanya untuk
mengekspresikan kehendaknya, melainkan juga untuk berkomunikasi dengan
lingkungan di sekitarnya. Setelah kita dewasa, kita menggunakan bahasa, baik
untuk mengekspresikan diri maupun untuk berkomunikasi.
Pada
saat menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan diri, si pemakai
bahasa tidak perlu mempertimbangkan atau memperhatikan siapa yang menjadi
pendengarnya, pembacanya, atau khalayak sasarannya. Ia menggunakan bahasa hanya
untuk kepentingannya pribadi. Fungsi ini berbeda dari fungsi berikutnya, yakni
bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi.
Unsur-unsur yang mendorong ekspresi diri
antara lain :
o
agar menarik perhatian orang lain terhadap kita,
o
keinginan untuk membebaskan diri kita
dari semua tekanan emosi
2.
Bahasa sebagai Alat Komunikasi
Komunikasi
sebagai akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Sebagai alat komunikasi,
bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan
memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia mengatur
berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan
kita (Gorys Keraf, 1997).
Pada
saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki
tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan
gagasan yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain
yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh
lagi, kita ingin orang lain membeli hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini
pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita
menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak
sasaran kita.
Bahasa
sebagai alat ekspresi diri dan sebagai alat komunikasi sekaligus pula merupakan
alat untuk menunjukkan identitas diri. Melalui bahasa, kita dapat menunjukkan
sudut pandang kita, pemahaman kita atas suatu hal, asal usul bangsa dan negara
kita, pendidikan kita, bahkan sifat kita. Bahasa menjadi cermin diri kita, baik
sebagai bangsa maupun sebagai diri sendiri.
3.
Bahasa sebagai Alat Integrasi dan
Adaptasi Sosial
Bahasa disamping
sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan pula manusia memanfaatkan
pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam
pengalaman-pengalaman itu, serta belajar berkenalan dengan orang-orang lain.
Anggota-anggota masyarakat hanya dapat
dipersatukan secara efisien melalui bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi,
lebih jauh memungkinkan tiap orang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok
sosial yang dimasukinya, serta dapat melakukan semua kegiatan kemasyarakatan
dengan menghindari sejauh mungkin bentrokan-bentrokan untuk memperoleh
efisiensi yang setinggi-tingginya. Ia memungkinkan integrasi (pembauran) yang
sempurna bagi tiap individu dengan masyarakatnya (Gorys Keraf, 1997).
Bahasa selain berfungsi
sebagai alat komunikasi, berfungsi pula sebagai alat integrasi dan adaptasi
sosial. Pada saat kita beradaptasi dengan lingkungan sosial, kita akan memilih
bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi dan kondisi yang kita
hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda pada orang yang berbeda. Kita
akan menggunakan bahasa yang nonstandar di lingkungan teman-teman dan
menggunakan bahasa standar pada orang tua atau orang yang kita hormati.
4.
Bahasa sebagai Alat Kontrol Sosial
Sebagai alat kontrol
sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri
kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun
pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku
instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol
sosial.
Ceramah agama atau
dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Lebih
jauh lagi, orasi ilmiah atau politik merupakan alat kontrol social juga. Kita
juga sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk show) di
televisi dan radio. Iklan layanan masyarakat atau layanan sosial merupakan
salah satu wujud penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Semua itu
merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk memperoleh
pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu,
kita belajar untuk menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu
hal.
Contoh fungsi bahasa
sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat
peredam rasa marah. Contohnya untuk meredam rasa amarah kita, menulis merupakan
salah satu cara yang sangat efektif. Di dalam tulisan kita, kita bias
menuangkan rasa marah kita dalam sebuah tulisan.
Fungsi Bahasa Indonesia dan
kedudukannya :
Dua
momen terpenting keberadaan bahasa Indonesia Adalah Sumpah Pemuda dan
Undang-Undang Dasar 1945. Dengan Sumpah Pemuda , menempatkan bahasa Indonesia
sebagai bahas nasional yang berfungsi :
1.
Lambang Kebanggaan Nasional
Bahasa Indonesia
mencerminkan nilai-nilai sosial budaya mendasari rasa kebangsaan. Melalui
bahasa Indonesia bangsa Indonesia menyatakan harga diri dan nilai-nilai budaya
dijadikan pegangan hidup.
2.
Lambang Identitas Nasional
Derajat bhasa Indonesia
sama dengan bendera dan negara Indonesia. Di dalam melaksanakan fungsinya, bahasa
Indonesia harus memiliki ciri khas sehingga serasi dengan lambang-lambang
kebangsaan yang lain. Hal tersebut menurut masyarakat pemilik dan pemakaiannya
untuk membina dan mengembangkan sedemikian rupa sehingga bersih dari
unsur-unsur bahasa lain, baik daerah maupun asing, yang tidak perlu benar.
3.
Alat Pemersatu Bangsa
Sebagai alat pemersatu
bangsa, bahasa Indonesia memungkinkan nernagai suku bangsa yang ada di
Indonesiaini untuk mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan
tidak perlu menginggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai nilai
sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan. Dengan
bahasa nasional, meletakkan kepentingan nasional di atas kepentingan daerah
atau golongan.
4.
Alat Penghubung Antar daerah dan antar
budaya
Sebagai alat penghubung
antar daerah dan antar budaya, bahasa Indonesia telah menunjukan kemampuannya
sejak berabad-abad yang lalu, semenjak bahasa tersebut bahasa Melayu. Dengan
bahasa indonesia, kita dapat mengadakan talimarga atau komunikasi dengan
suku-suku bangsa yang menghuni kawasan Indonesia. Bahasa Indonesia mampu
menghilangkan jarak antara suku yang satu dengan suku yang lain, baik yang
disebabkan oleh faktor geografi maupun latar belakang sosial budaya dan bahasa
daerah yang berbeda-beda.
Selain
fungsinya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia dalam UUD 1945 juga
menyatakan dirinya sebagai bahasa negara; yang mempunyai fungsi :
1.
Bahasa Resmi Negara
Di dalam hubungannya
degan fungsi ini, bahasa Indonesia dipakai dalam segala upacara, peristiwa, dan
kegiatan kenegaraan baik secara lisan maupun tulis. Dokumen-dokumen dan
keputusan-keputusan serta surat-surat yang dikeluarkan pemerintah dan
badan-badan kenegaraan lainnya, ditulis dalam bahasa Indonesia. Pidato
kenegaraan dan penjelasan-penjelasan pemerintah kepada masyarakat disampaikan
dalam bahasa Indonesia.
2.
Bahasa pengantar di dalam Dunia
Pendidikan
Telah dibuktikan bahwa
sejak bangsa Indonesia diproklamasikan sebagai negara (17 agustus 1945), bahasa
Indonesia telah digunakan sebagai pengantar dalam dunia pendidikan menggantikan
bahasa Belanda, kecuali TK dan tiga tahun SD, penggunaan bahasa daerah sama
sekali belum dapat dihillangkan, mengingat bahasa Indonesia masih dianggap
sebagai bahasa kedua. Namun, perkembangan membuktikan bahwa bahasa Indonesia
semakin banyak digunakan sebagai bahasa pengantar di semua jenjang dan jalur
pendidikan.
3.
Alat Penghubung pada Tingkat Nasional
Didalam hubungan dengan
fungsi ini, bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat talimarga antar
daeran dan antar suku, melainkan juga sebagai alat talimargadi dalam masyarakat
yang sama latar belakang sosial budaya dan bahasa.
4.
Alat Pengembangan kebudayaan, Ilmu
Pengatahuan dan Teknologi
Penyebaran ilmu dan
teknologi baik melalu penulisan maupun penerjemahan buku-buku teks serta
penyajiannya di lembaga-lembaga pendidikan maupun penulisan buku-buku untuk
masyarakat umum dan melalui sarana-sarana lain di luar lembaga-lembaga
pendidikan dilaksanakan menggunakan bahasa Indonesia.
Sejarah Bahasa Indonesia
Berawal
dari sumpah pemuda, 28 Oktober 1982, bahasa Indonesia mempunyai fungsi majemuk,
menjadi bahasa persatuan, bahasa negara, bahasa resmi, bahasa penghubung antar
individu, bahasa pergaulan, dan tak kalah penting sebagai bahasa pengatar di
semua sekolah di Indonesia. Bangsa Indonesia dilatarbelakangi oleh
beratus-ratus suku bangsa yang masing-masing mempunyai bahasa daerahnya yang
menjadikan bahasa pertama. Walaupun masih banyak orang yang menggunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa kedua, dan sekarang makin banyak menggunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa pertama.
Tidak
banyak negara di dunia, terutama negara yang baru merdeka setelah Perang Dunia
ke-2 yang seberuntung bangsa Indonesia, begitu merdeka, kita memiliki bahasa
nasional. Lihat saja negara tetangga kita, Fillipina, Singapura, Malaysia,
India; mengininkan bahasa sendiri, tetapi sampai sekarang masih menggunakan
bahasa Inggris sebagai bahasa mayoritas. Bahasa kita yang dinamai bahasa
indonesia, berasal dari bahasa melayu, yaitu salah satu bahasa daerah di bumi
nusantara ini. Bahasa Indonesia, digunakan sebagai salah satu alat yang
mempersatukan bangsa yang bersuku-suku, untuk mngusir penjajah Belanda dan
meraih kemerdekaan. Selanjutnya, bahasa ini digunakan dalam berbagai kehidupan
secara luas, maka tidak ada yang memprotes ketika bahasa Melayu dinobatkan
menjadi bahasa Indonesia.
Bahasa Melayu Dijadikan Bahasa
Indonesia
Mengapa
Bahasa Melayu yang dijadikan bahasa Indonesia ? pemilihan Bahasa Melayu menjadi
Bahasa Indonesia didasarkan atas pertimbangan yang rasional, baik secara
politik, ekonomi, dan kebahasaan, yaitu :
·
Bahasa Melayu telah tersebar luas di
seluruh wilayah Indonesia.
·
Bahasa Melayu diterima oleh semua suku
di Indonesia, karena telah dikenal dan digunakan sebagai bahasa asing.
·
Bahasa Melayu bersifat demokratis;
maksudnya tidak membeda-bedakan tingkatan dalam pemakaian sehingga meniadakan
sifat feodal dan memudahkan orang mempelajarinya.
·
Bahasa Melayu bersifat reseptif; artinya
mudah menerima masukan dari bahasa daerah lain dan bahasa asing sehinggga
mempercepat perkembangan bahasa Indonesia di masa mendatang.
Daftar Pustaka :
1. Rahayu,
Minto. 2007. Bahasa indonesia di Perguruan Tinggi. Diambil dari : https://books.google.co.id/books?id=krw0HDEejFMC&printsec=frontcover&dq=pengertian+bahasa+indonesia&hl=en&sa=X&ved=0CBgQ6AEwAWoVChMIp5iftp-NyAIVQUqUCh1lFgVI#v=onepage&q=pengertian%20bahasa%20indonesia&f=false(24
September 2015)
2. Fungsi
Bahasa Secara Umum
(24
September 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar