1.
Definisi dan
Dasar Pengambilan Keputusan
Beberapa pendapat mengenai definsi
pengambilan keputusan menurut para pakar manajemen.
·
Robins (1997:236) berpendapat bahwa “decision
making is which on choses between two or more alternative”. Berdaasarkan
pendapat di atas, dapat dipahami bahwa hakikat pengambilan keputusan ialah
memilih dua alternative atau lebih untuk melkukan suatu tindakan tertentu baik
secara pribadi maupun kelompok.
·
Sutisna (1985:149) suatu putusan ialah proses memilih
tindakan tertentu antara sejumlah tindakan alternative yang mungkin.
·
Simon (1993) dalam jurnal Educational
Administration Quarterly menggunakan istilah yang sangat luas untuk
mencakup 3 bidang cakupan masalah.
- Menemukan masalah yang menarik perhatian dan yang
menyerti masalah tersebut.
- Proses pengambilan keputusan
- Masalah evaluasi terhadap solusi dan pemiihan
terhadap berbagai solusi.
Suatu putusan ialah proses memilih tindakan tertentu antara sejumlah tindakan alternatif yang mungkin .
Maka dapat disimpulkan bahwa pengambilan
keputusan ialah proses pemecahan masalah dengan menentukan suatu tindakan dalam
mencapai tujuan yang diinginkan. Definisi ini mengandung substansi pokok
didalamnya, yaitu ada kebutuhan memecahkan masalah ada proses, ada beberapa
alternatif yang akan di pilih dan ada ketetapan hati memilih satu pilihan, dan
ada tujuan pengambilan keputusan.
Setiap proses pengambilan keputusan
merupakan suatu sistem tindakan karena ada beberapa komponen di dalamnya.
Menurut Pradjudi , Dasar yang ada dalam sistem pengambilan keputusan adalah
sebagai berikut:
a. Posisi
orang yang berwenang dalam mengambil keputusan;
b. Problema;
c. Situasi
si pengambil keputusan itu berada;
d. Kondisi
si pengambil keputusan
e. Tujuan
2. Jenis-Jenis Keputusan
Jenis keputusan dalam sebuah
organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan untuk
mengambil keputusan tersebut, bagian mana organisasi harus dapat melibatkan
dalam mengambil keputusan dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut
difokuskan.
Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua
bagian yaitu :
a. Keputusan
Rutin
Keputusan Rutin
adalah Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta biasanya telah
dikembangkan untuk mengendalikannya.
b. Keputusan tidak Rutin
Keputusan
tidak Rutin adalah Keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak
bersifat rutin.
3. Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Hukum memberikan batasan yang mempengaruhi pengambilan
keputusan sebagai berikut.
1.
Hukum memberikan batasan standar etika. Misalnya iklan
menipu dinyatakan melawan hukum
2.
Peraturan pemerintah. Misalnya kasus makanan yang
tidak sehat
3.
Kode etik industri dan perusahaan memberikan rincian
tentang apa yang bisa dan tidak bisa di lakukan perusahaan dan industri
4.
Tekanan sosial.
5.
Ketegangan diantara standar perorangan dan kebutuhan
organisasi sangat merumitkan tugas manajer. Manajer kadang-kadang menghadapi
perbenturan anatara misai yang dibebankan perusahaan dengan tanggungjawab
sosialnya sebagai warga negara.
4.
Implikasi Manejerial
Implikasi Manajerial dalam
Pengambilan Keputusan :
Proses Pengambilan Keputusan dalam
partisipatif dalam organisasi sekolah Manajerial yang baik. Rendahnya kemapuan
kepala sekolah akan berpengaruh terhadap perolehan dukungan dari masyarakat
khususnya dukungan dalam mengambilan keputusan yang dikeluarkan sekolah terkait
dengan kebijakan dan rencana program pengembangan sekolah.
Implikasi Manajerial dalam
Pengambilan Keputusan.
1.
Gaya pengambilan keputusan
a.
Gaya Direktif
Pembuat keputusan gaya direktif
mempunyai toleransi rendah pada ambiguitas, dan berorienytasi pada tugas dan
masalah teknis. Pembuat keputusan ini cenderung lebih efisien, logis, pragmatis
dan sistematis dalam memecahkan masalah. Pembuat keputusan direktif juga
berfokus pada fakta dan menyelesaikan segala sesuatu dengan cepat. Mereka
berorientasi pada tindakan, cenderung mempunyai fokus jangka pendek, suka
menggunakan kekuasaan, ingin mengontrol, dan secan menampilkan gaya
kepemimpinan otokratis.
b.
Gaya Analitik
Pembuat keputusan gaya analitik mempunyai toleransi yang tinggi
untuk ambiguitas dan tugas yang kuat serta orientasi teknis. Jenis ini
suka menganalisis situasi; pada kenyataannya, mereka cenderung terlalu
menganalisis sesuatu. Mereka mengevaluasi lebih banyak informasi dan alternatif
darpada pembuat keputusan direktif. Mereka juga memerlukan waktu lama untuk
mengambil kepuputusan mereka merespons situasi baru atau tidak menentu dengan
baik. Mereka juga cenderung mempunyai gaya kepemimpinan otokratis.
c.
Gaya Konseptual
Pembuat keputusan gaya konseptual mempunyai toleransi tinggi untuk
ambiguitas, orang yang kuat dan peduli pada lingkungan sosial. Mereka
berpandangan luas dalam memecahkan masalah dan suka mempertimbangkan banyak
pilihan dan kemungkinan masa mendatang. Pembuat keputusan ini membahas sesuatu
dengan orang sebanyak mungkin untuk mendapat sejumlah informasi dan kemudian
mengandalkan intuisi dalam mengambil keputusan. Pembuat keputusan konseptual
juga berani mengambil risiko dan cenderung bagus dalam menemukan solusi yang
kreatif atas masalah. Akan tetapi, pada saat bersamaan, mereka dapat membantu
mengembangkan pendekatan idealistis dan ketidakpastian dalam pengambilan
keputusan.
d.
Gaya Perilaku
Pembuat keputusan gaya perilaku ditandai
dengan toleransi ambiguitas yang rendah, orang yang kuat dan peduli lingkungan
sosial. Pembuat keputusan cenderung bekerja dengan baik dengan orang lain dan
menyukai situasi keterbukaan dalam pertukaran pendapat. Mereka cenderung
menerima saran, sportif dan bersahabat, dan menyukai informasi verbal daripada
tulisan. Mereka cenderung menghindari konflik dan sepenuhnya peduli dengan
kebahagiaan orang lain. Akibatnya, pembuat keputusan mempunyai kesulitan untuk
berkata ‘tidak’ kepada orang lain, dan mereka tidak membuat keputusan yang
tegas, terutama saat hasil keputusan akan membuat orang sedih.
Daftar Pustaka
1. Anzizhan
Syafaruddin, Sistem Pengambilan Keputusan Pendidikan, Grasindo, Jakarta, 2004
2. M.Herujito
Yayat ,Dasar-dasar Manajemen, Garsindo,Bogor, 2001
3. Pengambilan
Keputusan dalam organisasi
4. http://myblogsoniaregina.blogspot.com/2013/04/pengambilan-keputusan-dalam-organisasi.html,
diakses pada 14 mei 2015
5. https://itsraina.wordpress.com/2014/05/15/pengambilan-keputusan-dalam-organisasi/,
diakses pada 14 mei 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar