Rabu, 13 Mei 2015

Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi



   1.      Definisi dan Dasar Pengambilan Keputusan
   Beberapa pendapat mengenai definsi pengambilan keputusan menurut para pakar manajemen.
     ·         Robins (1997:236) berpendapat bahwa “decision making is which on choses between two or more alternative”. Berdaasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa hakikat pengambilan keputusan ialah memilih dua alternative atau lebih untuk melkukan suatu tindakan tertentu baik secara pribadi maupun kelompok.
     ·         Sutisna (1985:149) suatu putusan ialah proses memilih tindakan tertentu antara sejumlah tindakan alternative yang mungkin.
      ·         Simon (1993) dalam jurnal Educational Administration Quarterly menggunakan istilah yang sangat luas untuk mencakup 3 bidang cakupan masalah.
  1. Menemukan masalah yang menarik perhatian dan yang menyerti masalah tersebut.
  2. Proses pengambilan keputusan
  3. Masalah evaluasi terhadap solusi dan pemiihan terhadap berbagai solusi.

Suatu putusan ialah proses memilih tindakan tertentu antara sejumlah tindakan alternatif yang mungkin .
Maka dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan ialah proses pemecahan masalah dengan menentukan suatu tindakan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Definisi ini mengandung substansi pokok didalamnya, yaitu ada kebutuhan memecahkan masalah ada proses, ada beberapa alternatif yang akan di pilih dan ada ketetapan hati memilih satu pilihan, dan ada tujuan pengambilan keputusan.
Setiap proses pengambilan keputusan merupakan suatu sistem tindakan karena ada beberapa komponen di dalamnya. Menurut Pradjudi , Dasar yang ada dalam sistem pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
a.      Posisi orang yang berwenang dalam mengambil keputusan;
b.      Problema;
c.       Situasi si pengambil keputusan itu berada;
d.      Kondisi si pengambil keputusan
e.       Tujuan

   2.      Jenis-Jenis Keputusan
Jenis keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut, bagian mana organisasi harus dapat melibatkan dalam mengambil keputusan dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut difokuskan.
Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian yaitu :
      a.       Keputusan Rutin
Keputusan Rutin adalah Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta biasanya telah dikembangkan untuk mengendalikannya.
      b.       Keputusan tidak Rutin
Keputusan tidak Rutin adalah Keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.

   3.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Hukum memberikan batasan yang mempengaruhi pengambilan keputusan sebagai berikut.
1.      Hukum memberikan batasan standar etika. Misalnya iklan menipu dinyatakan melawan hukum
2.      Peraturan pemerintah. Misalnya kasus makanan yang tidak sehat
3.      Kode etik industri dan perusahaan memberikan rincian tentang apa yang bisa dan tidak bisa di lakukan perusahaan dan industri
4.      Tekanan sosial.
5.      Ketegangan diantara standar perorangan dan kebutuhan organisasi sangat merumitkan tugas manajer. Manajer kadang-kadang menghadapi perbenturan anatara misai yang dibebankan perusahaan dengan tanggungjawab sosialnya sebagai warga negara.
   4.      Implikasi Manejerial
Implikasi Manajerial dalam Pengambilan Keputusan : 
Proses Pengambilan Keputusan dalam partisipatif dalam organisasi sekolah Manajerial yang baik. Rendahnya kemapuan kepala sekolah akan berpengaruh terhadap perolehan dukungan dari masyarakat khususnya dukungan dalam mengambilan keputusan yang dikeluarkan sekolah terkait dengan kebijakan dan rencana program pengembangan sekolah.
Implikasi Manajerial dalam Pengambilan Keputusan.
1.        Gaya pengambilan keputusan
              a.       Gaya Direktif
Pembuat keputusan gaya direktif mempunyai toleransi rendah pada ambiguitas, dan berorienytasi pada tugas dan masalah teknis. Pembuat keputusan ini cenderung lebih efisien, logis, pragmatis dan sistematis dalam memecahkan masalah. Pembuat keputusan direktif juga berfokus pada fakta dan menyelesaikan segala sesuatu dengan cepat. Mereka berorientasi pada tindakan, cenderung mempunyai fokus jangka pendek, suka menggunakan kekuasaan, ingin mengontrol, dan secan menampilkan gaya kepemimpinan otokratis.
            b.       Gaya Analitik
      Pembuat keputusan gaya analitik mempunyai toleransi yang tinggi untuk ambiguitas dan tugas yang  kuat serta orientasi teknis. Jenis ini suka menganalisis situasi; pada kenyataannya, mereka cenderung terlalu menganalisis sesuatu. Mereka mengevaluasi lebih banyak informasi dan alternatif darpada pembuat keputusan direktif. Mereka juga memerlukan waktu lama untuk mengambil kepuputusan mereka merespons situasi baru atau tidak menentu dengan baik. Mereka juga cenderung mempunyai gaya kepemimpinan otokratis.
          c.       Gaya Konseptual
      Pembuat keputusan gaya konseptual mempunyai toleransi tinggi untuk ambiguitas, orang yang kuat dan peduli pada lingkungan sosial. Mereka berpandangan luas dalam memecahkan masalah dan suka mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan masa mendatang. Pembuat keputusan ini membahas sesuatu dengan orang sebanyak mungkin untuk mendapat sejumlah informasi dan kemudian mengandalkan intuisi dalam mengambil keputusan. Pembuat keputusan konseptual juga berani mengambil risiko dan cenderung bagus dalam menemukan solusi yang kreatif atas masalah. Akan tetapi, pada saat bersamaan, mereka dapat membantu mengembangkan pendekatan idealistis dan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan.
    d.      Gaya Perilaku
            Pembuat keputusan gaya perilaku ditandai dengan toleransi ambiguitas yang rendah, orang yang kuat dan peduli lingkungan sosial. Pembuat keputusan cenderung bekerja dengan baik dengan orang lain dan menyukai situasi keterbukaan dalam pertukaran pendapat. Mereka cenderung menerima saran, sportif dan bersahabat, dan menyukai informasi verbal daripada tulisan. Mereka cenderung menghindari konflik dan sepenuhnya peduli dengan kebahagiaan orang lain. Akibatnya, pembuat keputusan mempunyai kesulitan untuk berkata ‘tidak’ kepada orang lain, dan mereka tidak membuat keputusan yang tegas, terutama saat hasil keputusan akan membuat orang sedih.

Daftar Pustaka
      1.      Anzizhan Syafaruddin, Sistem Pengambilan Keputusan Pendidikan, Grasindo, Jakarta, 2004
      2.      M.Herujito Yayat ,Dasar-dasar Manajemen, Garsindo,Bogor, 2001
      3.      Pengambilan Keputusan dalam organisasi   



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disney Mickey Mouse Glitter